ONE HEART - Fellution :)

satu tujuan satu hati satu cinta ♥ fellution , sahabat terbaikku . selamanya !

F E L L U T I O N !

F E L L U T I O N !
Fellution , my bestfriends . forever ♥

Minggu, 07 November 2010

Tugas Drama B.Indo (STUDI 1) - Kelompok 1

HA ! ini dia . waktu studi 1 dulu , wali kelas kita Bu Tutik pernah ngasih tugas bikin drama . boleh nyontek naskah orang lain , boleh ngarang sendiri juga . dari 23 anak , akhirnya dipecah jadi 4 kelompok . dan perlu diketahui ! setelah semua drama selesai ditampilin , faktanya diperoleh berdasarkan suara terbanyak:
naskah drama terbaik --> Kelompok 1
aktor terbaik --> Hilmie Naufal Adi (kel. 1)
aktris terbaik --> Isidora Galuh Parahita , Alfia Nadira , Taskara Danastri (kel.1 (suara imbang))

hahaha sebagus apakah *ouppss , sealay apakah kelompok 1 dan dramanya sampe dapet 3 penghargaan sekaligus ? silahkan simak di bawah ini !

Catatan: Jangan terkecoh oleh judul drama yang ALAY, karena isinya bakal lebih ALAY lagi :D



Asal Mula Negeri BathLuv



Kelompok 1 :
Alfia Nadira sebagai Putri Eyr
Ghiffari A. N. P. sebagai Narator
Hilmie Naufal A. sebagai Pangeran Ofal
Isidora Galuh P. sebagai Putri Tr
Syadza R. M. sebagai Raja Zazha
Taskara Danastri sebagai Putri El




Narator            : Di Negeri Antah-Berantah, tersebutlah dua kerajaan termasyhur yaitu
  Kerajaan Anti-Mandi dan Kerajaan Gigi Makmur. Warga Kerajaan
  Anti-Mandi mendapat kutukan oleh Dewa Eari, yang menyebabkan
  mereka takut untuk mandi. Kerajaan Anti-Mandi pun menjadi sangat
  bau dan kotor.
  Hanya Pangeran Ofal yang tidak terkena kutukan dan bisa
  menyelamatkan rakyatnya. Kutukan itu bisa patah jika Pangeran
  menikahi seorang dari tiga putri Raja Zazha. Mereka terkenal dengan
  teka-tekinya yang sangat sulit ditebak. Banyak pangeran yang telah
  mencoba melamar para putri nan cantik itu, namun belum ada yang
  bisa memecahkan teka-teki ketiga putri tersebut. Demi kesejahteraan
  rakyatnya, Pangeran Ofal memberanikan diri meminta ijin pada Raja
  Zazha untuk meminang salah satu putrinya.


(Adegan 1)
Pangeran Ofal   : (Membungkuk sambil melepas topi)
  ”Selamat pagi Raja Zazha! Saya Pangeran Ofal.”
Raja Zazha       : ”Ya, saya tahu.”
Pangeran Ofal : ”Saya dari Kerajaan Anti-Mandi.”
Raja Zazha       : ”Ya, saya tahu.”
Pangeran Ofal   : ”Saya putra mahkota Raja Halmi.”
Raja Zazha       : ”Ya, saya tahu.”
Pangeran Ofal : ”Saya ingin meminang salah satu putri anda.”
Raja Zazha       : ”Ya, saya tidak tahu. Hmm, kamu adalah Pangeran. Ayahmu adalah
sahabatku. Negaramu adalah negara tetanggaku. Emm... okelah kalo
begitu.” (Bernyanyi ala Warteg Boyz)
Pangeran Ofal : (Bernyanyi ala Afgan)
  “Terima kasih Raja, untuk segalanya! Kau berikan...”
Raja Zazha       : ”Hey... sudah, sudah! Berhenti bernyanyi, apa kamu tidak melihat?
                          Gigi saya sudah pecah!”
Pangeran Ofal : (Kembali berdiri)
  ”Tapi, bolehkah saya memata-matai putri anda terlebih dulu, untuk
                          memilih yang cocok untuk saya?”
Raja Zazha       : “Okelah kalo begitu…”
Pangeran Ofal : ”Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu.”


(Adegan 2)
Putri Tr            : ”Wah, pusing! Duit cuma tinggal sejuta. Padahal aku kan butuh baju
                          baru, accessories, sepatu... SEBEL! Agh, minta aja deh!”
                          (Menemui ayahnya)
                          ”Papi, aku minta money dong. Bukan honey!”
Raja Zazha       : ”Ya ampun, kok kamu boros banget sih?”
Putri Tr            : “Ah, masa?”
Raja Zazha       : “Papi nggak punya uang!”
Putri Tr            : “Uuuh, Papi jahat! Kalau nggak ngasih uang, aku minggat!”
Raja Zazha       : “Ya sudah nih, 1 juta…”
Putri Tr             : “Papiii, 1 juta itu cukup buat apa hari ini? Masak putri raja tiap hari
                          ngutang uang kas cuma buat beli mie goreng special? Malu kan?
                          lima juta dong...”
Raja Zazha       : ”Ya sudah, ini ceknya. Nanti ambil di bank ya!”
Putri Tr             : “Makasih Pi, Papi baik banget!”



(Adegan 3)
Putri El            : ”Hey, Bokap! What’s up bro? Istana ini udah nggak aman lagi tau!”
Raja Zazha       : “Nggak aman gimana maksudmu?”
Putri El             : ”Gini storynya. Tadi tuh ada yang ngikutin gue. Ke taman, dia
  ngikutin. Gue ke ruang makan, diikutin. Pokoknya ke mana pun gue
  pergi, dia ngikutin terus. Ya udah, gue hajar deh.”
Raja Zazha       : ”Ya ampun, kamu itu anak perempuan. Nggak boleh gitu dong. Terus
  gimana orang yang kamu hajar?”
Putri El             : ”Mati. :D”
Raja Zazha       : ”HAH? Mati?! Kamu ini putri apa sih, pakai bunuh orang segala?!”
Putri El             : ”Ih, orang? Siapa bilang? Orang nyamuk kok! Makanya dengerin
  yang bener dong, tadi kan gue nggak bilang orang. Dasar!”
Raja Zazha       : ”Eeeh, beraninya kamu marahin Bokap!”
Putri El             : ”Oh berani dong, bukannya tiap hari gue udah marahin Bokap ya?
                          Nggak sadar atau gimana sih? Udahlah, gue curhat sama orang lain
  aja. Nggak enak curhat sama Bokap, nggak connect!”
Raja Zazha       : ”Huh! Dasar anak itu, bandelnya bukan main. Bisa mati berdiri aku
                          mengurus mereka!”


(Adegan 4)
Putri Eyr           : ”Daddy!”
Raja Zazha       : ”Kenapa? Kamu mau minta uang? Atau mau curhat? Daddy capek!”
Putri Eyr           : ”Ih, Daddy kenapa sih? Galaknya minta ampun. Aku ke sini cuma
                          bawain obat kok. Katanya Daddy sakit gigi ya?”
Raja Zazha       : ”Oh, makasih ya nduk! Kamu memang anak yang perhatian. Tapi,
                          kenapa kamu bawa obat merah?"
Putri Eyr           : ”Lho, emangnya nggak bisa ya nyembuhin sakit gigi pakai obat
  merah? Biasanya kalau jatuh terus dikasih obat merah, aku sembuh
  lho. Daddy coba aja!”
Raja Zazha       : ”Gendheng kowe yo nduk? Mau bunuh Daddy? Lama-lama bisa mati
                          berdiri ngurus kamu dan adik-adikmu. Udahlah, kamu main saja sama
  adik-adikmu!”
Putri Eyr        : ”Ah, dasar Daddy aneh. Mau dibantu kok nggak mau!”

(Adegan 5)
Narator          : Kemudian, putri sulung pergi ke taman istana untuk berkumpul 
  dengan saudara-saudaranya. Tanpa diketahui, ternyata Pangeran Ofal
  sedang mengawasi mereka dari balik semak-semak.

Putri Eyr           : ”Daddy aneh deh. Masa tadi waktu kubawain obat, aku dimarahin.
                          Bukannya terima kasih! Malah dibilang gendheng lagi...”
Putri El            : ”Iya tuh! Tadi gue juga dimarahin waktu curhat.”
Putri Tr            : ”Hihihi... Kasihan deh! Kalau aku sih justru dikasih uang sama Papi.
                          Aku kan anak kesayangan!”
Putri El            : ”Eh, anak manja! Diam lu! Bokap itu ngasih uang cuma karena malas
                          nanggapin elu yang manjanya selangit gitu.”
Putri Tr            : ”Enak aja kamu bilang aku manja!”
Putri El            : ”Emang elu manja kan?”
Putri Eyr           : ”Sudah ah, jangan bertengkar! Nggak ada gunanya kan?”
(Putri Tr dan Putri El mengalihkan pandangan dan melotot pada Putri Eyr)
Putri Eyr           : ”Hey, kalian kenapa? Kok me... melotot gi... tu? Serem am... at.”
(Putri Tr dan El berjalan pelan mendekati Putri Eyr yang mundur menjauh)
Putri Eyr           : (Melarikan diri)
            “Wah, kalau begini caranya, mendingan aku KABUR!”
Putri Tr    &        : (Mengejar Putri Eyr)
El                      ”Jangan lari kamu!”



(Adegan 6)

Narator            : Sementara para putri sibuk berkejar-kejaran, Pangeran Ofal
  mengendap-endap menemui Raja Zazha.
Pangeran Ofal   : (Berlutut di depan raja)
  ”Oh Baginda, saya sudah menentukan pilihan.”
Raja Zazha       : ”Begitukah? Siapa yang kau pilih?”
Pangeran Ofal   : ”Putri sulung, wahai Raja. Siapa namanya?”
Raja Zazha       : ”Oh, pilihan tepat. Putri Eyr adalah gadis yang anggun, cantik, dan
                          penuh perhatian. Tapi semoga kamu tidak bosan mendengar
  celotehannya yang aneh.”
Pangeran Ofal   : ”Tidak Baginda, demi rakyatku aku rela!”
Raja Zazha       : ”Baiklah jika kau memang sudah mantap. Pengawal, panggilkan putri
                          Eyr!”
Narator            : Putri Eyr memasuki ruangan Raja Zazha.
Putri Eyr          : ”Ada apa? Daddy memanggilku?”
Raja Zazha       : ”Perkenalkan, dia Pangeran Ofal dari Kerajaan Anti-Mandi. Dia akan
                          meminangmu.”
Pangeran Ofal   : (Berlutut sembari mengangkat topi)
  ”Sudikah kau menerima?”
Putri Eyr           : ”Hmm... Aku memberimu satu syarat saja. Kau harus menemukan
                          benda kesayangan Daddyku, tapi aku tidak akan memberi petunjuk
  apa pun. Kau juga tidak boleh bertanya pada Daddy maupun saudara-
  saudaraku. Waktu yang kau miliki hanya 24 jam.”
Pangeran Ofal   : ”Okelah kalau begitu. Tunggu aku setelah aku setelah pesan-pesan
  berikut!”


***



(Adegan 7)
Putri Eyr           : ”El, Tr, mau bantuin nggak?”
Putri El &        : ”Nggak!”
Tr
Putri Tr            : ”Money!”
Putri El             : ”Food!"
Putri Eyr           : ”Oke... oke... tapi bantuin dulu, nyembunyiin benda kesayangan
   Daddy !”
Putri Tr &         : ”Okelah kalo begitu!”
El
Putri Eyr            : (Berbisik-bisik)
Putri Tr             : ”Ohh, gitu... Oke-oke, serahkan saja pada pakarnya. TR!
Putri El              : ”El juga! Tr aja pakar, apalagi gue?!”


(Adegan 8)
Narator            : Sementara para putri menyembunyikan benda itu, Pangeran Ofal
  berfikir keras untuk memecahkan teka-teki Putri Eyr.
Putri Tr             : ”Udah beres kakakku yang buuaaaik, tapi rada-rada gendheng!”
Putri El              : ”Kita mau nagih janji kakak!”
Putri Eyr            : ”Iya, nih!”
Narator            : Ternyata, voucher makan sepuasnya dan voucher belanja sepuasnya
  tertukar antara Putri Tr dan El.
Putri El              : ”Weleh, minta food malah dapet shopping. Kamu apa?”
Putri Tr             : ”Aku malah dapat makan sepuasnya.”
Putri Eyr            : ”Ups, ketukar!
                          (Melarikan diri)
Putri El &          : ”Kak Eyr!”
Tr
Putri Tr             : ”Pantas papi sebal sama Kak Eyr.”
Putri El             : ”Lha, bloon!”


(Adegan 9)
Pangeran Ofal   : (Menggaruk kepala)
  ”Hmm... Apa ya kira-kira benda kesayangan raja itu?”

Narator            : Pangeran menerka-nerka sambil berkeliling istana. Setelah beberapa
  lama berjalan, ia sampai di ruang foto kerajaan. Ia mengamati ratusan
  bingkai di sekitarnya.
Pangeran Ofal : ”Astaga, sepertinya seluruh pigura ini hanya berisi foto Raja. Wah,
wah, wah, Raja Zazha narsis juga rupanya. Apalagi semua fotonya
unjuk gigi.”

Narator            : Setelah mengucapkan kata terakhir, Pangeran menyadari sesuatu
  yang aneh.

Pangeran Ofal   : “Hey, kalau diperhatikan, semua gambar gigi Raja di sini terlihat
  sangat menawan. Berbeda dengan aslinya. Aneh juga! Atau jangan-
  jangan, benda yang dimaksud Putri Eyr itu adalah gigi palsu?!”
Narator            : Pangeran Ofal tersenyum senang. Tampaknya ia berhasil
  memecahkan benda misterius itu. Saking girangnya, Pangeran
  berjingkrak-jingkrak di ruangan tersebut. Tapi tugasnya belum
  selesai, ia masih harus mencari tempat gigi palsu itu berada. Pangeran
  kembali meneliti foto demi foto, berharap menemukan petunjuk.

Pangeran Ofal   : (Menunjuk sebuah foto)
  “Hmm, ada sedikit kejanggalan di sini. Setelah foto yang satu ini,
   Raja Zazha tidak lagi terlihat memakai gigi palsu. Di foto ini Raja
   berdiri di atas tanah berlumpur. Mungkin bisa diselidiki!”
Narator            : Sambil melangkah keluar ruang foto, ia menguras otak.

Pangeran Ofal   : “Lumpur... lumpur... coba pikir, di mana tempat yang berlumpur?”
                          (Melihat sekeliling, kemudian menemukan sesuatu)
                          “Aaaah, KANDANG BABI!”
Narator            : Pangeran berlari-lari kecil menuju peternakan babi istana. Ketika
  hendak masuk, Pangeran Ofal berhenti sejenak, jijik melihat lumpur.
  Tapi ia memaksakan diri demi Putri Eyr dan rakyatnya.

Pangeran Ofal   : (Memandangi babi-babi yang berguling di sekitarnya)
  “Ieuh, lumpur-lumpur ini menyusahkan saja! Becek, kotor. Ditambah
                          lagi ada para babi yang berisik ini!”

Narator            : Butuh waktu beberapa jam untuk menemukan benda bersinar dari
  emas yang terkubur di dasar lumpur. Ketika menemukan gigi palsu
  Raja Zazha itu, Pangeran Ofal berteriak-teriak seperti orang gila.
  Pangeran cepat-cepat menghampiri Raja Zazha dan putri-putrinya.


(Adegan 10)
Pangeran Ofal   : ”Wahai putri, aku telah menemukannya! Aku memecahkan teka
  tekimu! Katakanlah bahwa benar benda kesayangan Raja adalah gigi
  palsu. Bukan begitu?”
Putri Eyr          : ”Wow, jenius! Akhirnya ada yang bisa menebaknya dengan benar!
  Tapi apa kamu menemukannya?”
Pangeran Ofal   : (Merogoh sakunya)
                          Tentu, Putri! Aku berjuang keras untuk gigi palsu ini. Jadi, kalau
                          begitu apa kau mau menerima pinanganku?
Putri Eyr           : (Menatap penuh jijik)
                          ”Maaf Pangeran, sepertinya aku harus memberimu satu syarat lagi.”
Pangeran Ofal   : ”Kenapa begitu, putri? Apa syaratnya?”
Putri Eyr            : (Menutup hidung dengan polosnya)
  ”Aku minta kamu mandi dulu!”
Pangeran Ofal   : (Melongo heran)
                          ”Semudah itu kah? Baiklah, aku setuju!”
Narator            : Raja Zazha, Putri Tr, dan Putri El tertawa geli melihat mereka
  berdua. Akhirnya, setelah Sang Pangeran mandi, Putri Eyr dan
  Pangeran Ofal menjadi pasangan Raja dan Ratu. Kutukan di Kerajaan
  Anti-Mandi pun lenyap. Sejak saat itu, Negeri Anti-Mandi berubah
  nama menjadi Negeri BathLuv.



hahaha , sebenernya banyak improvisasi dadakan (contoh: PETA & babi di adegan 9 , oleh hilmie) yang bagus tapi nggak tertulis di naskah . tapi garis besarnya sih begini :D ALAY bukan ? biarlah , yang penting menang :p gara gara drama gila ini juga muncul gosip awet HilmieAlfia --,-- oiya sebenernya nama nama putrinya nggak seaneh itu kok , itu cuma inisial . aslinya namanya bagus bagus , tapi terpaksa disamarkan demi menghindari salah paham (karena itu nyolong nama seseorang tanpa ijin :B) bhahahaha





----- sekian dan terima kasih -----

1 komentar:

nonono... you're wrong, fia! peta itu bukan improvisasi. itu emang ada di naskah. tapi khusus di naskahnya hilmie. aku yang nambahin pake tulisan tangan.
 

Posting Komentar